Minggu, 29 Januari 2017

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA (EKSO&ENDOTERM)

  
I.            Tujuan

Bertujuan untuk mengetahui eksoterm dan endoterm, sekaligus mengetahui perbedannya.

II.         Landasan teori

Pada reaksi kimia, sistem dapat melepaskan atau menyerap kalor yaitu eksoterm dan endoterm.  Reaksi Eksoterm yaitu dimana dilepasnya kalor dari sistem kelingkungan. sedangkan Reaksi Endoterm yaitu dimana diserapnya kalor dari lingkungan ke sistem. Pada reaksi eksoterm, ∆H bernilai negatif. Pada reaksi endoterm, ∆H reaksi bernlai positif.
Pada reaksi eksoterm, kalor yang dilepaskan dari reaksi digunakan untuk menaikkan temperatur larutan dan kalorimeter. Untuk reaksi endoterm, kalor yang diserap oleh reaksi sama dengan kalor yang diserap larutan.
 Perubahan entalpi (ΔH) positif menunjukkan bahwa dalam perubahan terdapat penyerapan kalor atau pelepasan kalor. Reaksi kimia yang melepaskan atau mengeluarkan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm.

A . REAKSI EKSOTERM

Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Reaksi eksoterm merupakan reaksi dilepasnya kalor dari sistem ke lingkungan yang ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.
contoh reaksi eksoterm dikehidupan sehari-hari adalah membakar minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun.
Pada reaksi eksoterm , sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΔH = Hp –Hr < 0 (negatif) 
    B . REAKSI ENDOTERM
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Reaksi endoterm merupakan reaksi diserapnya kalor dari lingkungan ke sistem yang ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Contoh dari reaksi endoterm yakni proses fotosintesis pada tumbuhan dan asimilasi.
Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan:
ΔH = Hp- Hr > 0 (Positif)

Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi seperti berikut ini:
Berdasarkan penyerapan kalor (ΔH Positif) dan pelepasan kalor (ΔH Negatif). Reaksi kimia dibedakan menjadi :
     a).    Reaksi Endoterm, yaitu reaksi kimia yang melibatkan  penyerapan kalor.
Nilai ΔH reaksiadalahpositif (+)
     b).  Reaksi eksoterm, yaitu reaksi kimia yang melibatkan pelepasan kalor. 
Nilai ΔH reaksi adalah Negatif (-)
Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energy. Oleh karena itu, entalpi system akan bertambah. Artinya H akhir (H dari zat-zat produk reaksi) lebih besar dari pada entalpi H awal (H dari zat-zat pereaksi). Akibatnya, perubahan entalpi (ΔH) yaitu selisih antara entalpi (H) akhir dengan entalpi (H) awal. Sehingga nilainya bertanda positif. Hal ini ditandai dengan menurunnya suhu lingkungan dan bertambahnya suhu pada system.
Sebaliknya pada reaksi eksoterm, system membebaskan energy, sehingga entalpi system akan berkurang, artinya entalpi akhir lebih kecil dari entalpi awal. Oleh karena itu perubahan entalpinya bertanda negative. Pada reaksi eksoterm ini suhu system akan menurun dan suhu lingkungan bertambah
Dapat disimpulakan bahwa :
1. Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia dengan dengan sistem
    pelepasan kalor.
2. Reaksi endoterm adalah reaksi kimia dengan sistem menyerap
    kalor dari lingkungannya.
3. Suhu turun pada Eksoterm.
4. Suhu naik pada Endoterm.

III.       A. Alat

1.   Gelas Beker 
2.   Gelas ukur
3.   Termometer
4.   Spatula 
5.   Corong
6.   Batang pengaduk
            
           B. Bahan

               1. Kristal (NaOH)
               2. HO (Aquades)



IV.       Langkah-Langkah

1.   Isi gelas kimia dengan HO
2.   Ukur temperatur air
3.   Masukkan NAOH  kedalam gelas kimia yang berisi HO
4.   Aduk dan catat temperatur larutan


V.         Hasil Percobaan

Larutan NaOH + Air Aquades = Endoterm

Reaksi ini merupakan reaksi endoterm dikarenakan ditandai dengan ditandai adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem. Awal 30°c menjadi 25°c

VI.       Kesimpulan

Reaksi pada larutan NaOH menunjukkan adanya peningkatan suhu, sistemnya menjadi panas, sistemnya melepaskan kalor dan energi didalam sistem berkurang dan hasil reaksi perubahan entalpinya negatif (∆H < 0) sehingga reaksi pada larutan NaOH disebut reaksi eksoterm.